[6][Sains][slider-top-big][Science]
You are here: Home / Dilarang Pakai Jilbab, Muslimah AS Tuntut Disneyland

Dilarang Pakai Jilbab, Muslimah AS Tuntut Disneyland

| No comment


CALIFORNIA -- Seorang Muslimah Amerika Serikat menuntut Walt Disney Co karena pelecehan dan diskriminasi agama, Selasa (14/8). Muslimah yang bekerja di restoran di Disneyland dipecat karena ingin memakai jilbab saat bekerja.

Imane Boudlal nama Muslimah AS tersebut. Berdasarkan dara Pengadilan Federal, perempuan 28 tahun itu bekerja sebagai pelayan di Storytellers Cafe, sebuah restoran di Grand California Hotel & Spa di lingkungan Disneyland di Anaheim, California.

Setelah bekerja dua tahun di restoran tersebut, Boudlal meminta izin untuk memakai jilbab saat bekerja. Ia mengatakan bakal mengenakan jilbab dengan warna senada seragam kerja yang memiliki logo Disney.

Namun, di dalam berkas tuntutannya, para manajer di Disneyland disebutkan menolak permintaan Boudlal. Mereka menganggap permintaan mengenakan jilbab melanggar kebijakan perusahaan mengenai penampilan para pegawai saat bekerja. Termasuk dalam kebijakan perusahaan adalah larangan memperlihatkan tato dan kuku tangan yang melebihi seperempat inci.

Saat ia melontarkan permintaan tersebut, para manajer ingin 'membuangnya' dengan memberikan pilihan, bekerja di belakang kantor dan tidak berhubungan dengan pelangga, atau memakai topi fedora di atas jilbabnya. Tapi Boudlal tegas menolak. Ia pun dipecat.

Selain dilarang mengenakan jilbab, muslimah berdarah Maroko itu juga mengaku mendapatkan tindakan SARA, seperti dicemooh antiarab dan antimuslim. Ia juga acapkali dipanggil 'teroris' dan 'unta' dari para kolega dan atasannya. Sebenarnya ia sudah melaporkan pelecehan tersebut kepada manajer, tapi tidak mendapat tanggapan serius.

“Disneyland menyebut dirinya tempat paling menyenangkan di bumi. Namun saya menghadapi pelecehan dari saat saya mulai bekerja,” ujar Boudlal.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan Serikat Kemerdekaan Sipil Amerika di California Selatan, Boudlal mengatakan, “Situasi bertambah buruk saat saya memutuskan memakai jilbab.”

Pihak Disney berkelit. Mereka mengaku sudah menawarkan beberapa pilihan kostum agar ia tetap bisa memakai jilbab. “Walt Disney Parks and Resorts memiliki sejarah mengakomodasi permintaan berdasarkan agama pekerja dari semua keyakinan,” ujar juru bicara Disneyland Resort Suzi Brown dalam pernyataan tertulis.

“Sayangnya, (Boudlal) menolak semua upaya kami dan sejak itu menolak kembali bekerja,” ujar Brown.

Boudlal menuntut tindakan hukum atas kerugian yang ia derita. Ia juga meminta Disneyland mencabut larangan memakai jilbab kepada para pekerjanya. Selain itu, Boudlal juga meminta Disney diperintahkan mengadakan pelatihan antipelecehan untuk para pegawai mengenai isu-isu terkait Muslim. Source